Rabu, 27 Mei 2015

Pentingnya Luangkan Waktu Merawat Rambut

Penampilan memang bisa menjadi daya tarik seseorang, apalagi tatanan rambut yang dimiliki. Salah potongan, gagal pewarnaan atau bentuk yang tidak sesuai dengan wajah, bisa mempengaruhimood  yang ada.
Karena itulah menjadikan bentuk rambut jadi lebih menarik, sehat dan terawat amatlah penting untuk seorang wanita. Termasuk bagi pembawa acara dan publik figur, Rahmah Umayya. "Saya termasuk yang sering melakukan perubahan terhadap rambut. Kadang warnanya, tatanannya atau bahkan, potongannya. Tapi yang paling penting, bagaimana caranya supaya rambut itu selalu sehat. Untuk saya yang suka ke pantai dan gemar berenang, tak ada salahnya melakukan perawatan rambut sendiri di rumah, seperti mengaplikasikan hair mask. Praktis dan hasilnya pun memuaskan," ujar Rahmah saat dijumpai Kompas Female pada acara pembukaan outlet Blow + Bar,di Kemang Village,  Jakarta, Selasa (26/05/2015) lalu.
Hal serupa juga diutarakan Astrid Suryatenggara yang juga hadir sebagai host pada acara tersebut. "Jangan sampai hanya gara-gara kita yang suka malas merawat rambut dan tidak peduli penampilan, malah membuat rambut jadi tidak menarik. Jeleknya malah bisa bikin bad hair day. Kalau sudah mengalami bad hair day, hal tersebut berpotensi sekali untuk ruin your whole day," ujarnya. Dengan kesibukannya, Astrid merasa tidak memiliki waktu banyak untuk mengunjungi gerai kecantikan dan melakukan perawatan rambut di luar rumah. "Karena waktu yang terbatas itulah, saya lebih sering melakukan perawatan rambut sendiri di rumah. Melakukan hair treatment dengan menggunakan produk yang sesuai akan menyehatkan rambut. Setelah sehat, untuk menatanya jadi lebih mudah," tambahnya.
Tak ada salahnya untuk mulai rutin melakukan perawatan rambut sendiri di rumah. Selain hemat waktu dan biaya, penampilan Anda pun akan senantiasa terjaga!

Senin, 25 Mei 2015

Hampir satu bulan hilang, cewek ABG diduga jadi korban mutilasi

 Sejak tanggal 1 Mei lalu, IM (15), warga Moti, Kecamatan Ternate Pulau yang berdomisili di Kelurahan Tabona, Kecamatan Ternate Selatan, pergi meninggalkan rumah dan hingga kini belum kembali. Diduga IM jadi korban mutilasi. Dugaan ini menyusul ditemukannya potongan tubuh manusia di tiga lokasi berbeda.

Untuk mengungkap kasus ini, Penyidik Polres Ternate, Maluku Utara (Malut) akan melakukan tes DNA kepada keluarga IM.

"Dengan ditemukannya potongan tubuh manusia di tiga lokasi yang berbeda ini, akan dilakukan tes DNA dengan mengambil sampel dari orangtua berinisial IM," kata Kasat Reskrim Polres Ternate AKP Syamsuddin Losen kepada wartawan di Ternate, Selasa (26/5).

Rencananya hari ini polisi akan mengambil sampel air liur MM (ayah IM) untuk dikirim ke labfor. Syamsuddin mengatakan, langkah itu untuk mencari tahu identitas korban dugaan mutilasi tersebut.

"Jadi belum bisa disimpulkan, kami harus tunggu hasil tes DNA-nya," katanya.

Sebelumnya, Kepolisian Resort Ternate telah mengantongi identitas IM, jenis kelamin perempuan, yang tak kunjung pulang ke rumah sejak 1 Mei 2015, Kamis (21/5).

MM (49) ayah dari siswi yang masih duduk di bangku kelas II Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nukila ini, membuat laporan pengaduan anak hilang ke Polres Ternate.

Dalam laporan, MM mengatakan IM pergi meninggalkan rumah mengikuti seorang lelaki yang diketahui berinisial DH pada 1 Mei 2015, pukul 02.00 WIT dan sejak itu belum kembali ke rumah.

Syamsuddin mengatakan penyidik kepolisian Ternate masih terus melakukan upaya pengembangan untuk mengungkap kasus misterius tersebut.


Senin, 18 Mei 2015

Kuasai Ramadi Irak, ISIS Datangi Rumah Warga Untuk Cari Polisi dan Milisi

Kuasai Ramadi Irak, ISIS Datangi Rumah Warga Untuk Cari Polisi dan MilisiPara militan ISIS mendatangi rumah-rumah warga di kota Ramadi, Irak untuk mencari polisi dan para pejuang pro-pemerintah. Ini dilakukan setelah kelompok radikal tersebut menyerang dan berhasil menguasai kota strategis tersebut. Ini merupakan kemenangan terbesar ISIS sejak menguasai sebagian besar wilayah Irak utara dan barat tahun lalu.

Sekitar 500 warga sipil dan tentara tewas di tangan ISIS sejak kelompok itu melancarkan serangan ke Ramadi pada Jumat, 15 Mei lalu. 

Menurut warga setempat seperti dilansir Reuters, Selasa (19/5/2015), para militan ISIS mendatangi rumah ke rumah dengan membawa daftar para milisi simpatisan pemerintah.

Mereka juga membobol rumah-rumah polisi dan pejuang pro-pemerintah, khususnya mereka yang berasal dari suku Al Bu Alwan, yang 30 orang di antaranya telah ditahan ISIS. Kelompok ISIS juga membakar rumah-rumah dan menjarah toko-toko milik milisi Sunni pro-pemerintah.

Gedung Putih menyatakan, jatuhnya kota Ramadi ke tangan ISIS jelas merupakan kemunduran. Gedung Putih pun menjamin Baghdad bahwa pihaknya akan membantu pasukan Irak merebut kembali kota tersebut.

"Pesawat-pesawat kami sedang mengudara sekarang dan mencari target-target ISIL. Mereka akan terus melakukan itu sampai Ramadi direbut kembali," ujar juru bicara Gedung Putih Eric Schultz. ISIL merupakan nama lain dari ISIS.

Ribuan warga telah meninggalkan Ramadi sejak ISIS menyerang dan berhasil menguasai kota tersebut pada Minggu, 17 Mei waktu setempat. Belum diketahui berapa jumlah warga yang masih berada di Ramadi saat ini. Dulunya sekitar 850 ribu warga tinggal di kota tersebut.