Kamis, 22 Januari 2015

Freeport Akui Lambat Jalankan Komitmen dengan Pemerintah RI

Freeport Akui Lambat Jalankan Komitmen dengan Pemerintah RI - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Maroef Sjamsuddin mengaku masih lambat dalam menjalankan komitmenya dengan Pemerintah Indonesia.

Maroef mengatakan, saat ini Freeport sedang berada di jalur lambat dalam berkomitmen dengan pemerintah. Sementara pemerintah bergerak cepat dalam menerapkan kebijakan-kebijakannya.

"Terkait isu hangat. Memang saya akui bahwa ada suatu perlambatan-perlamatan atau jalan di jalur lambat perusahan ini dalam rangka tunjukkan komitmen ke regulator," kata Maroef di kantor Freeport Indonesia, kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (22/1/2015).

Mengetahui hal tersebut, Maroef mengaku marah kepada jajarannya. Pasalnya, keterlambatan Freeport tidak hanya berakibat pada perusahaan tetapi juga dampak sosial di Papua tempat Freeport mengeruk emas.

" Memang lambat maka saya marah ke staff. Kenapa nggak dipercepat. Kalau nggak jalan bagus bagaimana dengan Papua sendiri," tuturnya.

Menurut Maroef, dimasa kepemimpinannnya perlambatan tersebut akan diurai. Ia pun menyambut positif ancaman pemerintah melalui Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)  untuk membekukan ekspor konsentrat karena Freeport tidak menunjukkan keseriusan dalam membangun Parik pengolahan dan Pemurnian mineral (smelter), jika melewati batas waktu yang telah ditentukan 24 Januari 2015.

" Ini saya dorong. Saya positif apa yang dibilang Menter ESDM bahwa mengingatkan Freeport Indonesia  ijin ekspor sudah mepet. Memang ada komitmen yang harus diselesaikan,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar